Minggu, 06 Maret 2011

Materi 1 ISBD By: Risma Rhostiani 09541077

A. Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya

1. Ilmu Sosial

Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia). Dari filsafat lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
·                     Natural Science (ilmu-ilmu alam, meliputi fisika, kimia, biologi)
·                     Social Science (ilmu-ilmu sosial, meliputi sejarah, politik, ekonomi)
·                     Humanities (ilmu-ilmu busdaya, meliputi bahasa, agama, kesenian) 
Ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah manusia yang selalu berubah-ubah. Untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest (pusat perhatian), misalnya ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediaannya. Ilmu politik pusat perhatiannya mengenai kekuasaan manusia, dan seterusnya.

2. Ilmu Budaya

Ilmu budaya adalah ilmu pengetahuan mengenainaspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusiansebagai makhluk berbudaya(homohumanus), dan masalah-masalah yang menyertainya sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Homohumanus meliputi, antara lain:
·                     Manusiawi; sikap yang menghatgai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya ( harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan).
·                     Berbudaya; perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
·                     Halus; kehalusan bertingkah laku, perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (akhlak).
Kondisi Masyarakat Kini
·                     Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.
·                     Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa.
·                     Sekularisasi adalah suatu “proses melalui mana sektor-sektor dalam masyarakat dan kebudayaan dilepaskan dari dominasi lembaga-lembaga dan simbol-simbol keagamaan".
Kondisi Pendidikan saat ini
·                     Politisasi pendidikan
·                     Sekularisasi pendidikan
·                     Over spesialisai
Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, maupun sebagai bagian dari alam. Selain itu landasan rohani, landasan filsafat, dan landasan histori, sangat penting untuk memproteksi global impact


KONSEP PENDIDIKAN UMUM (General Education)

Pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya
Pendidikan umum merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati, dan tangan (sasaranya rasio, rasa dan tingkah laku). 
General education lahir dilatarbelakangi oleh reaksi terhadap kecendrungan masyarakat modern yang mendewaan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekuler, yaitu pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal terabaikan.
Seharusnya, menurut Philip H. Phenix (1964:6), bentuk general education dikemas dalam enam pola, yaitu:
1.                  makna symbolicycs
2.                  makna empirics
3.                  makna esthetics
4.                  makna ethics
5.                  makna synoetics
6.                  makna synoptic

B. Pengertian Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Fungsi ISBD

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosialkebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswadalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehinggakepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

Visi ISBD
Berkembangnya mahasiswasebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia yangdilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral.

Misi ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka,
dan arifpada mahasiswa untuk  memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk socialyang beradab serta bertanggungjawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.


Kompetensi ISBD

Menjadi ilmuwan dan profesional yang berpikir kritis, kreratif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif.

Tujuan ISBD
·                     Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan bermasyarakat.
·                     Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
·                     Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk social yang beradabdalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya dan mampu memecahkan masalah social budaya secara arif.

 Latar Belakang dilahirkannya ISBD


Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan
yang meliputi: 
·                     Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli diharapkanmemiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, seta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
·                     Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan , menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, seta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
·                     Kemampuan profesional: kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar